16 Februari 2008

SDM Indonesia

Dalam bekerja yang menjadi pertimbangan selain otak yang encer juga masalah attitude. Saya setuju kalau mental dan lingkungan berkorelasi tinggi, dan potensi bisa muncul atau tidak juga dipengaruhi masalah lingkungan. Kalau berbicara soal performance antara orang Indonesia vs Singapore kita kembalikan kepada kebutuhan perusahaan dan personal masing-masing, dimana didalamnya terjadi seleksi alam. Orang yang idealis pasti akan "gerah" berada di lingkungan yang penuh dengan under table money. Karyawan yang slow pasti tidak akan bertahan kerja pada Perusahaan Multi National yang biasanya menuntut respon serba cepat, dengan sistim penilaian yang sudah baku dan obyektif, tanpa memandang karyawan tersebut berkebangsaan apa. Kalau secara kasat mata karyawan Singapore lebih baik dari Indonesia, itu karena negara mereka mempunyai sistim yang sudah bagus, terutama dalam hal public service, ditambah penduduknya yang cuma sedikit, tapi rata-rata well-educated. Orang kan tinggal mengikuti sistim yang berlaku, buktinya orang Indonesia kalau di Singapore bisa kok ngantri taksi, bis dengan tertib atau membuang sampah pada tempatnya, bukan hanya karena takut denda, tapi memang ada willingness untuk mengikuti peraturan. Yang diharapkan adalah negarawan kita bisa membuat sistim yang baik sehingga bisa memacu seluruh orang Indonesia untuk berprestasi, jadi tidak hanya pada level perusahaan multi national saja...

Tidak ada komentar: