21 Februari 2008

PENANGANAN HASIL PERAIRAN

Penanganan yang buruk menyebabkan kemunduran mutu ikan, penanganan dimulai dari ikan ditangkap sampai didistribusikan kekonsumen(rantai penanganan).

Rantai penanganan di Indonesia sangat panjang dan antara penanganan satu kepenanganan yang lain terlalu lama sehingga ikan di Indonesia kurang layak konsumsi ditambah lagi nelayan Indonesia yang belum mengerti penanganan ikan yang benar.

Penanganan yang lambat berarti membiarkan ikan kena pengaruh suhu yang tinggi dan mempercepat pembusukan sehingga keuntungan yang diperoleh nelayan relative kecil. Kecepatan pembusukan yang berbeda antar jenis ikan akan memberikan hasil yang kurang baik apabila hasil tangkapan disimpan secara timbunan dalam keadaan campuran. Untuk memperlambat pembusukan dapat dilakukan dengan mengeluarkan atau membersihkan isi perut atau dengan pemberian es atau penggaraman.

Karena komposisi jenis hasil tangkapan bervariasi maka sortasi, penyiangan, pemakaian wadah standar dan lain-lain sulit dilakukan mengingat terbatasnya penanganan diatas kapal.

Masalah sanitasi dan sarana penunjang dalam penanganan hasil tangkapan antara lain :

1. Nelayan kurang menghayati pentingnya sanitasi sebagai suatu kebutuhan kehidupan.

2. Dalam menangani produk makanan khususnya ikan dituntut tingakat sanitasi yang tinggi.

3. Sarana dan fasilitas penunjang penanganan lainnya masih sangat kurang baik.

Penanganan ikan tanpa es dilakukan pada perahu layar dan beroperasi sehari semalam sedangakan penanganan ikan dengan es dilakukan pada kapal motor yang memiliki palka dan beroperasi lebih dari satu bulan. Selama penangkapan es balok dikeluarkan, dihancurkan kemudian ruangannya diganti untuk menyimpan es dan ikan. Selain dengan dua hal tersebut penanganan ikan dapat dilakukan dengan carn.a penggaraman dan pembekuan.

Tidak ada komentar: